Pages

Selasa, 16 November 2010

E + R = O

Dalam kehidupan sehari-hari begitu banyak peristiwa yang kita lewati bersama akan tetapi respon kita terhadap peristiwa tersebut juga berbeda-beda. Ada dua jesnis respon yang dimiliki manusia yaitu respon instingtif dan respon intelektual. Ada seorang Ibu yang sedang menyebrang di jalan raya, tiba-tiba ada mobil yang melintas dengan kencang munuju kearah ibu tersebut dan mobil itu membunyikan klaksonnya dengan keras 'pooommss' merespon hal tersebut secara cepat ibu tersebut berlari ketepi jalan untuk menyelamatkan diri. Berlari ketepi jalan merupakan respon isntingtif. Respon Instingtif adalah respon untuk penyelamatan diri. Sedangkan jenis respon yang kedua adalah respon intelektual, respon inilah yang menentukan keberhasilan atau kesuksesan seseorang.

Event atau peristiwa (E) tetapi Respons (R) terhadap peristiwa tersebut sangat berpengaruh dengan Output (O) atau hasil. Sebagai contoh ada dua salesman sepatu yang ditugaskan oleh perusahaannya untuk survey kesebuah daerah terpencil dikedalaman setelah survey selesai lalu mereka diwawancara. Salesman yang pertama berkomentar, bos pasar disana tidak bagus penduduk disana tidak ada yang memakai sepatu dan sandal kalau kita buka disana kita akan rugi dan bangkrut. Sedangkan salesman yang kedua berpendapat lain, boz pasar disana luar biasa penduduk disana tidak ada yang pakai sepatu maupun sandal, kalau kita buka disana dan kita mengajarkan tentang pentingnya memakai sepatu dan sandal kita bisa menjadi yang pertama, dan kita bisa kaya raya disana. Nahh ,, peristiwa yang sama tetapi responsnya berbeda hasilnya juga akan berbeda, E + R = O. Untuk mencapai suatu kesuksesan kita tidak bisa merespons peristiwa secara Instingtif. Begitu juga sebaliknya, coba kita bayangkan apa yang akan terjadi apabila ibu yang hendak menyebrang tadi merespon kejadian  itu dengan Intelektual, ibu tersebut akan bertanya dalam pikirannya ''apa yang harus saya lakukan, lari gak ya ?'' ibu tersebut keburu mati tertabrak mobil itu. Itulah yang membedakan antara respons intingtif adalah untuk menyelamatkan diri dan respon intelektual adalah respon untuk mencapai kesuksesan.

Sebuah kesuksesan selalu berawal dari bagaimana respons yang dilakukan terhadap sebuah peristiwa atau kejadian itu dikarenakan manusia memiliki freedom to coise. Kita tidak bisa menyalahkan hasil atau output, karena hasil atau output adalah dampak dari respons kita terhadap sebuah peristiwa atau kejadian. Orang yang yang sukses di dunia ini seperti Bill Gate pemilik Microsoft, Larry Page dan Sergey Brin Pemilik google dan  Penemu lampu mereka adalan contoh orang-orang yang pandai merespons sebuah peristiwa, E + R = O. Nahh ,, mari kita belajar bersama dalam kehidupan sehari-hari untuk merespons setiap peristiwa atau kejadian yang terjadi di sekitar kita untuk mencapai tujuan yang kita inginkan.

Senin, 08 November 2010

Quitter, Camper,,, Climber

Ada 3 jenis karakter orang. Yang pertama yang mudah menyerah (quiter) yakni yang sekedarnya dalam berusaha, bekerja dan hidup. Mereka tidak tahan pada serba yang berisi tantangan. Mudah putus asa dan menarik diri di tengah jalan.

Golongan kedua bersifat banyak perhitungan (camper) yaitu punya keberanian menghadapi tantangan namun dengan selalu memertimbangkan resiko yang bakal dihadapi. Golongan ini tidak ngotot untuk menyelesaikan pekerjaan pertimbangan mengalami resiko. Ibarat mendaki gunung, dia akan berhenti di suatu titik, berkemah dan sudah merasa puas meski belum sampai puncak karena dia merasa nantinya akan lebih banyak resiko menghadang jika naik lebih tinggi.

Sementara golongan ketiga adalah pendaki (climber) adalah mereka yang ulet dengan segala resiko yang bakal dihadapinya mampu menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. Untuk naik ke puncak gunung tidaklah mudah banyak semak yang menghadang dan banyak binatang buas, tapi para climber tidaklah menyerah. Mereka tetap berkomitmen untuk sampai di atas karena setelah sampai diatas mereka akan bisa menikmati keindahan pemandangan yang berada dibawah. Para climber mempunyai komitmen mengahiri apa yang telah mereka mulai. Nahh ,, sekarang kita termasuk di karakter yang man ??

Minggu, 07 November 2010

Kekuatan Impian

Kekuatan Impian
The future belongs to those who believe in the beauty of their dreams.
-- Eleanor Roosevelt --


Masa depan hanyalah milik orang-orang yang percaya akan keindahan mimpi-mimpi mereka.

Impian adalah ambisi dari dalam diri manusia yang menjadi penggerak untuk maju. Impian merupakan hasrat yang akan menggerakkan manusia untuk mewujudkannya. Dunia ini bertumbuh dengan peradaban yang lebih tinggi dan tehnologi yang lebih hebat itu berkat impian orang-orang besar. Orang-orang besar itu adalah para pemimpi.

Menurut Francis Ford Coppola, "It was the man's dream, and his inspiring attempt to make them come true that remain important. ?Itu mimpi manusia yang terpenting, dan upayanya yang inspiratif mengupayakan mimpi itu menjadi kenyataan."! Kemajuan kehidupan saat ini merupakan hasil impian generasi pendahulu kita.

Mereka yang tidak mempunyai impian meninggalkan banyak hal yang ditawarkan oleh kehidupan. Hasrat atau kegigihan mereka mudah sekali pudar, sehingga mereka dengan mudah mengubah impian mereka menjadi sangat sederhana. Padahal, impian yang besar mempunyai kekuatan yang besar pula. Orang-orang yang berhasil mencatat nama dalam sejarah rata-rata mempunyai ciri khas yaitu selalu mampu memperbarui impian mereka.

Impian Merupakan Sumber Motivasi

Impian akan mempengaruhi pikiran bawah sadar. Misalnya kita memimpikan sebuah kamera merek A, maka kita menjadi lebih jeli memperhatikan benda tersebut. Tantangan berat yang harus dihadapi bukan sesuatu yang berarti jika impian sudah menjadi nafas kita. "It may be that those who do most, dream most, - Mereka mengerjakan sesuatu dengan giat, sebab mereka sangat memimpikannya," kata Stephen Butler Leacock.

Bahkan impian dapat menjamin keberhasilan, karena senantiasa menjadi sumber motivasi hingga mencapai tujuan atau menggapai tujuan selanjutnya. Dorongan motivasi itulah yang akan menggerakkan tubuh dan mengatur strategi yang harus ditempuh, misalnya bagaimana mencari informasi dan menjalin komunikasi maupun bekerjasama dengan orang lain.

Nelson Mandela, sebelum menjadi Presiden Afrika Selatan, ia harus berjuang untuk sebuah impian negara Afrika Selatan yang berdaulat. Untuk itu ia menghadapi tantangan teramat berat. Impian selalu memotivasi Nelson Mandela untuk tetap berjuang, meskipun ia harus merelakan sebagian besar waktunya dibalik terali besi. Impian merupakan sumber semangat bagi Nelson, hingga Afrika Selatan benar-benar merdeka.

Sebenarnya, kitapun dapat memperbarui nilai dan menyempurnakan jati diri dengan kekuatan impian. Jadi jangan takut untuk bermimpi akan hal-hal yang besar, sebab impian menimbulkan hasrat yang kuat untuk meraihnya. Impian mampu berperan sebagai sumber motivasi, yang membangkitkan ambisi dan optimisme, sehingga kita mampu melampaui semua rintangan dan kesulitan.

Impian Menciptakan Energi Besar untuk Berprestasi

Impian menjadikan manusia penuh vitalitas dalam bekerja. Impian itu sendiri sebenarnya merupakan sumber energi menghadapi tantangan yang tidak gampang. Menurut Anais Nin, "Hidup ini mengerut atau berkembang sesuai dengan keteguhan hati seseorang." Ada 4 tips sederhana guna menjadikan impian sebagai sumber energi kita yaitu disingkat dengan kata PLUS, yaitu; percaya, loyalitas, ulet dan sikap mental positif.

Rasa percaya menjadikan seseorang pantang menyerah, meskipun mungkin orang lain mengkritik atau menghalangi. Kepercayaan itu juga membentuk kesadaran bahwa manusia diciptakan di dunia ini sebagai pemenang. T! ips yang kedua adalah loyalitas atau fokus untuk merealisasikan impian. Untuk mendapatkan daya dorong yang luar biasa, maka tentukan pula target waktu.

Tips yang ketiga adalah ulet. Sebuah impian menjadikan seseorang bekerja lebih lama dan keras. Sedangkan tips yang ke empat adalah sikap mental positif. Seseorang yang mempunyai impian memahami bahwa keberhasilan memerlukan pengorbanan, kerja keras dan komitmen, waktu serta dukungan dari orang lain. Oleh sebab itu, mereka selalu bersemangat mengembangkan kemampuan tanpa henti dan mencapai kemajuan terus menerus hingga tanpa batas. Impian yang sudah menjadi nafas kehidupan merupakan daya dorong yang luar biasa.

Impian Menjadikan Kehidupan Manusia Lebih Mudah Dijalani

Impian menjadikan manusia lebih kuat menghadapi segala rintangan dan tantangan. Sebab impian dapat menimbulkan kemauan keras untuk merealisasikanny! a. Para pencipta puisi Belanda atau Dutch Poet's Society mengatakan "Nothing is difficult to those who have the will, -Tidak ada sesuatupun yang sulit selama masih ada kemauan."

Bob William mampu berlari dengan menggunakan kedua tangan. Ia tidak merasakan sakit di tangannya. Sebab sebuah tujuan yang berarti menjadikan segala sesuatu dapat dilakukan dengan mudah dan menyenangkan.

Kunci kebahagiaan adalah mempunyai impian. Sedangkan kunci kesuksesan itu sendiri adalah mewujudkan impian. George Lucas mengatakan, "Dreams are extremely important. You can't do it unless you imagine it, - Impian sangatlah penting. Kau tidak akan dapat melakukan apa-apa sebelum kau membayangkannya."

Jadi jangan takut memimpikan sesuatu. Jadikan impian tersebut sebagai nafas kehidupan. Sebab impian yang kuat justru menjadikan perjuangan yang berat saat menggapainya sebagai sarana latihan mengoptimalkan kekuatan-kekuatan yang lain, misalnya kekuatan emosi, fisik, mau! pun rohani.*